Buku tabungan atau pada koperasi kita menggunakan istilah Buku Simpanan bukanlah sekedar bukti transaksi saja, namun hal ini merupakan parameter kredibilitas koperasi dalam pengelolaan dana yang disetorkan anggota pada koperasi, baik melalui simpanan pokok, simpanan wajib, maupun simpanan sukarela sampai dengan simpanan berjangka (deposito).
Masih sering kita temui di masyarakat, koperasi-koperasi masih menggunakan sistem manual dalam pengelolaan keuangannya, termasuk salah satunya dalam cetakan buku simpanan anggota koperasi. Beberapa ada yang masih menggunakan mesin ketik atau bahkan masih hanya sekedar tulisan tangan.
Bagi beberapa orang mungkin ini masih dinilai wajar dan biasa saja. Namun, mengingat persaingan semakin ketat, koperasi Indonesia harusnya selalu dan mampu berinovasi untuk peningkatan pelayanan anggota, salah satunya ya dengan menghadirkan buku tabungan atau kartu simpanan yang lebih baik. Percaya atau tidak, berdasarkan pengalaman tim Armadillo Accounting selama ini dalam mengkomputerisasi koperasi, hadirnya buku tabungan atau kartu simpanan dengan sistem cetakan komputer, bisa meningkatkan kolektibilitas simpanan koperasi sampai dengan 200-300% dalam waktu singkat.
Bagaimana dengan koperasi Anda? sudahkah mempunyai buku simpanan koperasi yang kredibel? atau sudah ada tapi masih merasa belum puas. Apa saja pertimbangan dan bagaimana implementasinya, kita akan coba ulas satu persatu.
Pertimbangan pertama, tentunya adalah banyaknya anggota. Semakin banyak anggota, maka dibutuhkan pelayanan yang lebih cepat dan biaya pencetakan buku tabungan juga semakin besar. Oleh karena itu, berikut ini ada beberapa tips dari kami bagi Anda para pejuang koperasi Indonesia
Jika anggota koperasi Anda sudah mencapai angka 500-1000 orang atau bahkan lebih, maka disarankan untuk menggunakan printer passbook sebagaimana yang digunakan di bank-bank dan media cetaknya adalah berupa buku simpanan (bukan kartu simpanan) sehingga Anda bisa berhemat dalam biaya cetak kartu simpanan. Tapi ingat, buku tabungan yang dipesan haruslah dijahit bagian tengahnya bukan staples, karena bisa merusak printer Anda jika terkena jarum printer. Adapun investasinya adalah pada printer passbook itu sendiri, karena saat ini harganya cukup mahal berkisar 7 juta rupiah. Namun dengan harga tersebut tentunya yang didapat juga lebih, printer passbook selain pengoperasian mudah dan tahan lama (awet), printer ini mampu mendeteksi pinggiran buku secara otomatis sehingga kesalahan pencetakan atau cetakan miring akan sangat minim.
Printer di atas adalah seri PLQ besutan dari epson, memiliki fitur yang sama dengan passbook produksi IBM. untuk harga PLQ ini sedikit lebih murah tapi masih di kisaran 6 jutaan. Perbedaan yang mencolok hanya pada body plastik yang digunakan, sementara IBM passbook berbahan metal atau besi. Tapi berdasar pengalaman tim Armadillo yang sudah mengkomputerisasi ratusan koperasi, kedua pilihan printer tersebut sama-sama awet. mungkin pertimbangan bagi Anda adalah pilih merk yang memiliki service center yang terdekat dengan koperasi Anda.
Namun jika anggota koperasi Anda masih dalam kisaran 100-200 orang saja, maka Anda masih bisa menggunakan Kartu Simpanan (kertas tebal satu lembar) saja dengan printer dot matrix biasa seperti LX-300 yang biasa kita temui di wartel-wartel waktu itu. Epson LX-300 meiliki harga di kisaran 2 juta rupiah kurang sedikit. Tentu saja dalam pengoperasionalannya, dot matrix biasa agak lebih susah karena Anda harus pas saat memasukkan kartu simpanan tapi itu hanya masalah kebiasaan saja
Bagaimana dengan koperasi Anda? keputusan tetap di tangan Anda. Namun jika memerlukan saran dan pertimbangan lebih lanjut silakan hubungi kami untuk informasi tersebut, akan kami bantu
Selanjutnya bagaimana implementasinya pada sistem komputer. Mudah saja, pada Armadillo Simpan Pinjam klik Menu – Setup – Setup Kartu – Kartu Simpanan
SUMBER :