Roh korporasi terus merasuk ke sendi-sendi kehidupan negara, termasuk
jiawa usaha yang sesuai dengan kegotongroyongan: koperasi. Gara-gara
bernuansa korporasi, UU No. 17 Tahun 2012
tentang Perkoperasian dibatalkan Mahkamah Konstitusi (MK). Tak
tanggung-tanggung, yang dibatalkan adalah seluruh materi muatan
Undang-Undang tersebut.
Selain karena berjiwa korporasi, UU Perkoperasian telah menghilangkan
asas kekeluargaan dan gotong royong yang menjadi ciri khas koperasi.
Menurut Mahkamah, UU Perkoperasian 2012 bertentangan dengan UUD 1945,
dan menjadi tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat setelah putusan ini.
Untuk menghindari kekosongan hukum, Mahkamah menyatakan berlaku kembali UU Perkoperasian 1992. ”Undang-Undang No. 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian berlaku untuk sementara...